Juara Baru BRI Liga 1 Tahun Ini PSM Makassar. PSM Makassar, atau yang lebih dikenal dengan nama PSM, adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Didirikan pada 2 November 1915, PSM Makassar adalah salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia dan telah meraih berbagai prestasi di kancah sepak bola nasional.
Sejarah PSM Makassar bermula pada tahun 1915, ketika sekelompok orang Belanda dan pribumi Makassar membentuk klub sepak bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Klub ini kemudian berganti nama menjadi Makassar Voetbal Club (MVC) pada tahun 1920. Pada masa itu, klub ini masih didominasi oleh orang Belanda, namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak pemain pribumi yang bergabung dengan klub.
Pada tahun 1937, MVC berganti nama lagi menjadi PSM Makassar, yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Makassar. Nama ini dipilih untuk memperkuat identitas klub sebagai klub sepak bola asli Makassar yang mewakili kota Makassar di kancah sepak bola nasional.
Pada awalnya, PSM Makassar bermain di level lokal dan hanya mengikuti turnamen di wilayah Sulawesi Selatan. Namun, pada tahun 1950-an, PSM Makassar mulai berkompetisi di level nasional dan berhasil meraih berbagai prestasi di kancah sepak bola nasional.
Pada tahun 1955, PSM Makassar berhasil meraih gelar juara pertamanya di Piala Indonesia setelah mengalahkan Persija Jakarta di final. Gelar ini menjadi tonggak sejarah bagi PSM Makassar sebagai klub sepak bola terbaik di Indonesia.
Pada tahun 1985, PSM Makassar kembali meraih gelar juara Piala Indonesia setelah mengalahkan Persebaya Surabaya di final. Gelar ini menjadi gelar terakhir yang diraih oleh PSM Makassar hingga saat ini di ajang Piala Indonesia.
Di level kompetisi liga, PSM Makassar pertama kali berkompetisi di Liga Indonesia pada tahun 1994. Pada musim pertamanya, PSM Makassar berhasil meraih posisi keempat di klasemen akhir, yang merupakan pencapaian yang cukup baik untuk klub yang baru pertama kali bermain di level nasional.
Pada tahun 2000, PSM Makassar berhasil meraih posisi runner-up di Liga Indonesia setelah dikalahkan Persita Tangerang di final. Pencapaian ini menjadi yang tertinggi yang pernah diraih oleh PSM Makassar di level kompetisi liga.
Setelah itu, PSM Makassar mengalami masa-masa yang sulit dan kesulitan untuk meraih prestasi yang lebih baik di level kompetisi liga. Namun, pada tahun 2015, PSM Makassar kembali meraih posisi runner-up di Liga Indonesia setelah dikalahkan oleh Persipura Jayapura di final.
Pada tahun 2019, PSM Makassar kembali meraih prestasi gemilang di level kompetisi liga dengan meraih gelar juara Liga 1 Indonesia. Gelar juara ini menjadi yang pertama kali diraih oleh PSM Makassar di era Liga Indonesia modern. PSM Makassar berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia setelah mengumpulkan 71 poin dari 34 pertandingan yang dimainkan.
Prestasi PSM Makassar dalam beberapa tahun terakhir tidak hanya di level kompetisi liga, namun juga di ajang Piala Indonesia. Pada tahun 2019, PSM Makassar berhasil mencapai final Piala Indonesia setelah mengalahkan Persija Jakarta di babak semifinal. Namun, sayangnya PSM Makassar gagal meraih gelar juara setelah kalah dari Persebaya Surabaya di final.
Di samping itu, PSM Makassar juga dikenal sebagai salah satu klub sepak bola dengan suporter yang fanatik dan setia, yaitu Laskar Ayam Jantan (LAJ). Laskar Ayam Jantan, yang merupakan julukan untuk suporter PSM Makassar yang selalu mendukung tim mereka dengan penuh semangat dan antusiasme.
Meskipun memiliki suporter yang fanatik dan setia, PSM Makassar juga tidak luput dari berbagai kontroversi dan masalah di dalam dan di luar lapangan. Beberapa masalah yang pernah terjadi antara lain masalah keuangan, masalah internal klub, dan masalah keamanan di stadion.
Namun, di balik segala masalah dan kontroversi, PSM Makassar tetap menjadi salah satu klub sepak bola terbaik di Indonesia dan mampu meraih berbagai prestasi di kancah sepak bola nasional. Dengan sejarah panjangnya yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, PSM Makassar menjadi bukti bahwa sepak bola di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik di masa depan.
Tidak hanya sukses di level domestik, PSM Makassar juga pernah tampil di ajang internasional, yaitu Liga Champions Asia. Pada tahun 2006, PSM Makassar berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions Asia setelah menjuarai grup mereka yang dihuni oleh tim-tim seperti Al Ain (Uni Emirat Arab) dan Al-Qadsia (Kuwait). Namun, sayangnya PSM Makassar harus tersingkir di babak 16 besar setelah kalah agregat 2-4 dari Al-Ittihad (Arab Saudi).
PSM Makassar juga pernah meraih gelar juara di ajang ASEAN Club Championship pada tahun 2000. Pada saat itu, PSM Makassar berhasil mengalahkan klub Malaysia, Pahang FA, dengan skor 3-1 di final.
Selain itu, PSM Makassar juga memiliki catatan impresif dalam hal mencetak pemain-pemain muda berbakat. Beberapa pemain muda berbakat yang pernah dibesarkan oleh akademi PSM Makassar antara lain Andri Ibo, Zulkifli Syukur, dan Rizky Pellu. Mereka kemudian berhasil berkembang dan menjadi pemain inti dalam skuat PSM Makassar maupun tim nasional Indonesia.
Di bawah kepemimpinan pelatih Darije Kalezic, PSM Makassar berhasil mencapai hasil yang positif di musim 2021/2022. Meskipun mengalami awal yang sulit, PSM Makassar mampu bangkit dan mengakhiri musim dengan meraih posisi kedua di klasemen Liga 1 Indonesia dengan 68 poin.
Di musim 2022/2023, PSM Makassar akan kembali mengikuti kompetisi Liga 1 Indonesia dan berharap bisa meraih gelar juara untuk kedua kalinya dalam sejarah klub. PSM Makassar juga akan berpartisipasi di ajang Piala Indonesia dan Piala AFC, di mana mereka berharap bisa tampil lebih baik dan meraih prestasi yang lebih tinggi.
Dalam meraih kesuksesannya, PSM Makassar tidak hanya bergantung pada kemampuan pemain dan pelatih, namun juga dukungan dan dukungan dari para suporter Laskar Ayam Jantan yang selalu setia mendukung tim mereka di setiap pertandingan. Kehadiran Laskar Ayam Jantan di stadion selalu menjadi kekuatan bagi PSM Makassar untuk menghadapi lawan-lawan mereka dan memberikan semangat ekstra bagi para pemain di lapangan.
Dalam menghadapi masa depan, PSM Makassar harus tetap menjaga konsistensi dan kemampuan untuk berkompetisi di level tertinggi. Di samping itu, klub juga harus memperbaiki berbagai masalah di dalam dan di luar lapangan agar bisa menjadi klub yang lebih baik dan sukses di masa depan. Dengan sejarah dan prestasi yang dimilikinya, PSM Makassar memiliki potensi besar untuk terus tampil sebagai salah satu klub sepak bola terbaik di Indonesia dan bahkan di Asia.
Selain itu, PSM Makassar juga memiliki sejarah yang kaya dengan rivalitas yang sengit dengan klub-klub lain di Indonesia. Salah satu rivalitas yang paling terkenal adalah dengan klub Persib Bandung, yang sering disebut sebagai "Derby Persib-PSM". Rivalitas ini dipicu oleh pertandingan final Liga Indonesia pada tahun 1999, di mana PSM Makassar mengalahkan Persib Bandung di hadapan ribuan Laskar Ayam Jantan di Stadion Gelora Senayan Jakarta. Pertandingan ini menjadi momen yang sangat bersejarah bagi suporter PSM Makassar, dan mengukuhkan rivalitas antara kedua klub.
Selain rivalitas dengan Persib Bandung, PSM Makassar juga memiliki rivalitas dengan klub-klub lain seperti Persija Jakarta, Arema FC, dan Persebaya Surabaya. Setiap kali PSM Makassar bertanding melawan salah satu dari rival-rival mereka, atmosfer di stadion selalu sangat memanas dan penuh gairah.
Namun, rivalitas di antara klub-klub sepak bola tidak selalu membawa dampak positif. Beberapa kali, rivalitas antara PSM Makassar dengan klub lain telah memicu kerusuhan dan kekerasan di dalam dan di luar stadion. Oleh karena itu, PSM Makassar dan klub-klub sepak bola lain harus selalu memperhatikan faktor keamanan dan memastikan bahwa pertandingan sepak bola berlangsung dengan aman dan damai.
Selain di level klub, beberapa pemain PSM Makassar juga telah menjadi bagian dari tim nasional Indonesia. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Bambang Pamungkas, pemain legendaris yang telah mencetak lebih dari 40 gol untuk tim nasional Indonesia, dan Muhd. Aang Suparman, yang telah menjadi bagian dari skuat tim nasional Indonesia sejak 2016.
Dalam menjaga keberhasilannya, PSM Makassar juga harus terus mengembangkan akademi sepak bola mereka untuk menemukan dan mengembangkan pemain muda berbakat. Dengan akademi sepak bola yang kuat, PSM Makassar dapat menumbuhkan generasi baru pemain sepak bola yang berkualitas dan siap untuk memperkuat tim di masa depan.
PSM Makassar juga harus memperhatikan aspek keuangan dan manajemen klub untuk memastikan kelangsungan klub di masa depan. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa klub sepak bola di Indonesia mengalami masalah keuangan dan manajemen yang serius, dan PSM Makassar harus berhati-hati agar tidak mengalami hal yang sama.
Dalam beberapa tahun terakhir, PSM Makassar juga telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengembangkan klub mereka lebih lanjut. Salah satunya adalah dengan membangun Stadion Andi Mattalatta yang baru dan modern. Stadion ini memiliki kapasitas lebih dari 20.000 penonton dan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia. Selain itu, PSM Makassar juga telah mengembangkan pusat latihan baru yang lengkap dengan fasilitas olahraga modern.
Dalam kompetisi Liga 1 Indonesia, PSM Makassar selalu menjadi salah satu tim yang diunggulkan. Tim ini telah mencapai babak semifinal di beberapa musim terakhir, dan pada musim 2019, mereka berhasil mencapai final Liga 1 Indonesia dan menjadi runner-up setelah kalah dari Bali United.
Selain sukses di level klub, beberapa pemain PSM Makassar juga telah mencapai kesuksesan di level internasional. Salah satunya adalah Syamsir Alam, yang bermain untuk klub Amerika Serikat New York Cosmos dan tim nasional Indonesia. Selain itu, beberapa pemain muda PSM Makassar seperti Muhammad Rahmat dan Asnawi Mangkualam Bahar juga telah menjadi bagian dari tim nasional Indonesia.
Dukungan suporter Bonek juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan PSM Makassar. Bonek adalah salah satu kelompok suporter terbesar dan terbaik di Indonesia, dan mereka selalu memberikan dukungan penuh kepada PSM Makassar di setiap pertandingan. Bonek sering dijuluki sebagai "The Best Fans in Indonesia" karena dukungan mereka yang luar biasa dan semangat yang tinggi.
Dalam kesimpulannya, PSM Makassar adalah salah satu klub sepak bola terbaik di Indonesia dengan sejarah dan prestasi yang kaya. Dukungan dari suporter Laskar Ayam Jantan juga menjadi kekuatan besar bagi klub untuk meraih kesuksesan. Namun, klub harus terus memperhatikan berbagai aspek seperti pengembangan akademi, rivalitas, keamanan, keuangan, dan manajemen untuk tetap menjadi klub yang sukses di masa depan.
Berikut adalah 28 Pemain PSM Makassar yang mengantarkan PSM juara di Liga 1 2022/2023:
Pemain Belakang 5. Erwin Gutawa 6. Yance Sayuri 7. Dallen Doke 8. Abdul Rahman Sulaiman 9. Agung Mannan 10. Ganjar Mukti 11. Ibnul Mubarak 12. Yuran Fernandes 13. Safrudin Tahar 14. Samuel Simanjuntak
Pemain Tengah 15. M Arfan 16. Wiljan Pluim 17. Kenzo Nambu 18. Ananda Raehan 19. Yacob Sayuri 20. Victor Dethan 21. M Risky Eka 22. M Dzaky 23. Bryan Cesar 24. Akbar Tanjung 25. Rasyid Bakri
Pemain Depan 26. Ricky Pratama 27. Ramadhan Sananta 28. Everton Nascimento